Superman??
Hidupku seringkali kulewati dengan sesuatu yang sia-sia. Segala hal yang tidak penting itu yang aku lakukan didalam hidupku. Tanpa aku tahu arah dan tujuanku yang sebenarnya. Satu hal yang aku tahu, aku terus melangkah dan melangkah tanpa bimbingan. Aku ini bodoh karena mengira bias melakukan segala sesuatunya sendiri. Kemandirian yang selama ini aku banggakan, ternyata hanyalah omong kosong belaka. Alih-alih menjadi mandiri, aku hanya menginginkan untuk bebas lepas seperti kuda tanpa kekang. Aku tidak mau untuk dibimbing dan diarahkan walaupun aku tahu hal itu baik bagiku.
Aku memilih berjalan dan melangkah sendiri tanpa menyadari bahwa kapanpun juga aku bias terjatuh dan pada saat itu, karena aku menolak untuk dibimbing dan diarahkan, aku terperosok semakin dalam dan tidak ada yang siap sedia membantu dan menopangku. Aku terlalu sombong karena mengira bias lakukan segalanya seorang diri. Aku terlalu sombong karena mengira diriku seorang “superman”. Padahal aku tahu, aku tidak bias terbang seperti superman, aku tidak bias mengangkat dan menghentikan kereta yang berjalan cepat hanya dengan satu tangan, aku tidak bias menahan laju peluru dengan tubuhku, bahkan mataku tidak bias menembakkan sinar laser seperti superman.
Bahkan kalau mau jujur, superman pun tidak sesombong diriku. Superman masih memiliki kelemahan terhadap kryptonite. Superman ternyata tidak menampilkan secara “wah” dirinya di tengah masyarakat, malahan dia mengambil rupa seorang Clark Kent yang culun, dan bahkan seringkali terlihat sebagai pecundang di mata orang lain. Dia mengetahui arti sebenarnya menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang bukan ingin dihormati dan dimanjakan serta dielu-elukan, tetapi pahlawan yang sebenarnya, yang dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab yang besar, membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan atau apapun itu penghormatan.
Superman yang tampil sebagai Clark Kent di tengah masyarakat. Clark Kent yang bersahaja dan jauh dari kesan kemewahan dan berlebihan. Clark Kent yang tampil sebagai orang biasa, memiliki kehidupan dan pekerjaan seperti orang kebanyakan, yang tidak menonjolkan dirinya sebagai seorang superman, yang justru tidak kucontoh dan kuteladani dalam hidupku.
Hmm, betapa bodohnya aku selama ini. Aku yang cenderung bertindak semauku dan tanpa memikirkan orang lain. Phew, maafkan aku selama ini yang seringkali membuat susah semuanya. Terima kasih karena sudah sabar terhadap diriku selama ini. GOD LOVE U ALL…
Aku memilih berjalan dan melangkah sendiri tanpa menyadari bahwa kapanpun juga aku bias terjatuh dan pada saat itu, karena aku menolak untuk dibimbing dan diarahkan, aku terperosok semakin dalam dan tidak ada yang siap sedia membantu dan menopangku. Aku terlalu sombong karena mengira bias lakukan segalanya seorang diri. Aku terlalu sombong karena mengira diriku seorang “superman”. Padahal aku tahu, aku tidak bias terbang seperti superman, aku tidak bias mengangkat dan menghentikan kereta yang berjalan cepat hanya dengan satu tangan, aku tidak bias menahan laju peluru dengan tubuhku, bahkan mataku tidak bias menembakkan sinar laser seperti superman.
Bahkan kalau mau jujur, superman pun tidak sesombong diriku. Superman masih memiliki kelemahan terhadap kryptonite. Superman ternyata tidak menampilkan secara “wah” dirinya di tengah masyarakat, malahan dia mengambil rupa seorang Clark Kent yang culun, dan bahkan seringkali terlihat sebagai pecundang di mata orang lain. Dia mengetahui arti sebenarnya menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang bukan ingin dihormati dan dimanjakan serta dielu-elukan, tetapi pahlawan yang sebenarnya, yang dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab yang besar, membantu orang-orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan atau apapun itu penghormatan.
Superman yang tampil sebagai Clark Kent di tengah masyarakat. Clark Kent yang bersahaja dan jauh dari kesan kemewahan dan berlebihan. Clark Kent yang tampil sebagai orang biasa, memiliki kehidupan dan pekerjaan seperti orang kebanyakan, yang tidak menonjolkan dirinya sebagai seorang superman, yang justru tidak kucontoh dan kuteladani dalam hidupku.
Hmm, betapa bodohnya aku selama ini. Aku yang cenderung bertindak semauku dan tanpa memikirkan orang lain. Phew, maafkan aku selama ini yang seringkali membuat susah semuanya. Terima kasih karena sudah sabar terhadap diriku selama ini. GOD LOVE U ALL…
Komentar
Posting Komentar
All comments will be moderated (more than 14 days old, since I get plenty of spams on it. As long as you keep on the topics, I will publish your comment. Please be patience.