Hmm, di satu sisi aku males banget kalo disuru naek busway pas jam-jam sibuk (anak sekolah dan jadwal berangkat atau pulang kantor) karena antriannya bok, bisa bermeter-meter dan busyet, nunggu bisnya lama nian. Tapi di sisi lain, sarana transportasi massal ini sangat mempermudah untuk jalan-jalan keliling kota, dengan harga yang cukup murah, Rp. 2000 (jam 05.00-07.00) dan Rp. 3500 (setelah jam 07.00) . Kuharap rencana kenaikan tarifnya ga jadi, xixixii... Bukan apa-apa sih. cuman dengan jumlah armada yang segitu dan pelayanan yang masih jauh dari standar kenyamanan, kenaikan tarif akan menambah jumlah gerutuan saja... :p Perlu diingat, untuk menaiki bus transjakarta busway di tiap-tiap koridor anda harus mematuhi beberapa ketentuan dan persyaratan berikut ini : Tidak membawa barang yang berukuran lebih dari 50 x 50 cm persegi. Tidak membawa barang yang berbau menyengat atau tajam. Tidak membawa barang yang berbabahaya seperti mercon, senjata tajam / sajam, bom, dll. Memberi...
“ Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Sekali ini tidak ada alasan bagiku untuk tidak melakukannya. Sekeras apapun aku mencoba untuk lari, tidak akan mungkin bisa. Tuhanku itu cukup keras kepala juga rupanya. Kemauan-Nya harus terlaksana dan tidak ada kata “ tidak ” dalam kamusnya (sepertinya). Akupun bersiap-siap berangkat ke Niniwe dan hendak mewartakan pesan-Nya tersebut. Perjalanan ke Niniwe memakan waktu satu hari. Niniwe sebuah kota yang besar, sangat besar. Luasnya mencapai tiga hari perjalanan. Benteng kota itupun sangat kokoh, sekokoh tembok kotanya. Para tentara mereka sangat gagah dan pantang menyerah. Benar-benar tipe pejuang sejati, kupikir. Setiap sudut kota terlihat pos-pos penjagaan lengkap dengan persenjataan yang dahsyat. Para penjaga selalu terlihat berpatroli tanpa kenal le...
“ Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, ” Tinggal di dalam perut ikan tersebut membuatku banyak berpikir dan merenungkan segala yang telah terjadi. Aku merenung tentang hidupku. Aku merenungkan tentang hari-hari dimana aku mengikuti semua yang Tuhan perintahkan kepadaku sampai pada hari-hari dimana aku melarikan diri dari Tuhan. Ah, pokoknya semuanya. Akupun sempat berpikir, kenapa Dia tidak membiarkan aku pergi saja. Toh, masih banyak orang lain yang bisa Dia pilih dan Dia minta untuk menyampaikan pesan-Nya itu. Akupun akhirnya mengerti bahwa tidak mungkin bagiku melarikan diri dari Dia. Akupun berdoa kepada-Nya mengharapkan belas kasihan-Nya turun atas aku. "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan g...
Komentar
Posting Komentar
All comments will be moderated (more than 14 days old, since I get plenty of spams on it. As long as you keep on the topics, I will publish your comment. Please be patience.